Hidup ini emang sebuah pilihan. Kalimat itulah yang akhir – akhir ini sering muncul di benak gw.
Teman – teman pasti pernah dong membuat sebuah keputusan atas berbagai pilihan yang ada di depan mata. Kalo usia kayak kita gini yah paling nentuin sekolah mana yang paling tepat untuk kita. Atau pas kenaikan ke kelas dua SMA nentuin jurusan apa yang bakal kita ambil, IPA apa IPS. Dan setelah lulus SMA, kita bakal nentuin hal yang lebih rumit lagi, mau kuliah dimana? Jurusan apa? Atau langsung kerja? Wah tambah sulit ya!! Semakin bertambah usia kita, kita pun dituntut untuk semakin dewasa. Makin banyak pilihan, semakin kita dituntut untuk memilih yang terbaik bagi diri kita.
Jangankan dengan makin bertambahnya usia yang jaraknya agak panjang. Setiap jam, menit, bahkan detikpun sebenarnya kita telah menentukan pilihan (walaupun kita nggak sadar). Misalnya nih, kita dapet bejubel tugas dari sekolah yang mesti kita kerjain dan deadline-nya tuh mepet banget. Sementara pulang sekolah, kondisi badan kita masih capek trus pikiran masih agak butek. Otomatis kita harus nentuin pilihan dong. Apa kita mau nunda tugas yang diberikan dengan berleha – leha dulu atau sekedar refreshing dengan main game. Sedangkan masih banyak tugas lain yang belum kita kerjain.
Keputusan yang kita ambil atas pilihan – pilihan tersebut bukan berdasarkan penilaian apakah keputusan itu benar atau salah. Aneh gak sih kalo dibilang bener atau salahnya, padahal kita belum tau gimana ke depannya. Keputusan bisa dibilang tepat kalo yang kita ambil ini sesuai dengan passion kita. Maka jalanilah hal yang udah kita pilih, karena kita memilih yang kita anggap baik bukan? Dan yang terpenting dari itu semua ialah kita udah berani memutuskan sesuatu bukan lari dari pilihan – pilihan itu
Ribet ya emang. Tapi itulah hidup. Selama jantung kita masih berdetak dan otak serta sumsum tulang belakang kita masih mampu mengolah impuls, kita akan terus dihadapkan pada berbagai pilihan. So, decide it and face it!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar