Rabu, 08 Mei 2013

Balidwipa

Tanah Lot
Kali ini gw bakal menceritakan mengenai perjalanan gw selama 4 hari 3 malam tepatnya tanggal 2 – 5 Mei di.... tet terettt tet tettt *drumroll* BALI!!!  Jam 11 siang, kami (gw bareng rombongan murid nyokap) berangkat dari Bandar Udara Soekarno – Hatta dan tiba di Bali sekitar jam setengah tiga waktu Bali. Setibanya di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali kami langsung capcuss ke Tanah Lot broo.. Gile!! gw kira kita bakal check – in di hotel dulu dan istirahat sebentar. Capek sihh, tapi ada benernya juga, kalo liburan gini ya harusnya waktu dipergunakan sebaik mungkin. 

Sunset di Tanah Lot



Tanah Lot
Tanah Lot merupakan obyek wisata berupa pura yang berdiri kokoh di tebing yang menjorok ke laut. Tanah Lot terletak di desa Berabanan, kabupaten Tabanan. Banyak banget spot yang menurut gw bisa bikin turis mancanegara tertarik begitu sampe di tempat ini, misalnya Ular Suci atau Holy Snake, begitu juga dengan letak puranya sendiri tang berdiri kokoh di tebing. Kalo gw sih, ga begitu tertarik dengan begituan, entah wisata legenda atau mitosnya. Tapi gw tertarik banget sama view dari tempat ini sendiri. Misalnya ada bebatuan yang selalu dihempas ombak dan makin lama berlumut dan berlubang. Bisa juga kayak pemandangan sunset dari obyek wisata ini coi..
Okehh, udah capek nyusurin Tanah Lot nihh. Untungnya abis itu kami check – in hotel, mengingat bahwa besok pagi kami udah harus bangun pagi dan ke... Tanjung Benoaaa!!!
Capeknya perjalanan ini puoolll banget, jadi gw bisa tidur dengan nyeny... *tertidur 0,000286 sekon kemudian*



Tanjung Benoa
Tanjung Benoa adalah obyek wisata di Bali yang katanya menawarkan watersports terlengkap. Karena pantai di kawasan ini begitu tenang dan sangat berbeda dibandingkan pantai di kawasan Kuta ataupun Uluwatu, maka menjadikan kawasan ini sangat cocok dijadikan spot bagi watersports.
Di sini, gw sempet nyoba yang namanya parasailing. Dan gw merasa rugi banget kenapa gak sempet jeprat – jepret ketika berada di atas waktu parasailing, padahal view-nya tuh kerennnn, super duper outstanding coiii!!!

Tanjung Benoa; Lokasi Watersports terlengkap di Bali
Gw, juga sempet ke Pulau Penyu, tempat penangkaran penyu di Bali. Cukup 15 menit naik Glassbottom boat, yaitu boat yang dilengkapi dengan dek yang terbuat dari kaca, sehingga kita bisa liat pemandangan bawah laut dari boat tersebut. Di Pulau Penyu selain bisa melihat tempat penangkaran penyu tersebut, kita juga bisa berfoto dengan hewan – hewan jinak seperti elang, ular, dan burung rangkong. Dan hal inilah yang memunculkan belaskasihan gw. Karena burung rangkong sama elang yang ada di sana, begitu dilepas mereka cuma bisa lompat dengan kedua kakinya brooo.. Kasian banget kan?? Yang semestinya bisa terbang, sampe mati kedua satwa ini cuman bisa lompat..



Pantai Dreamland

Pantai Dreamland
Setelah makan siang di Tanjung Benoa, kami menuju Pantai Dreamland. Pantai ini berada di sebelah selatan Bali, lebih tepatnya di daerah Pecatu.  Pantai Dreamland dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi, dan dikelilingi batu karang yang lumayan besar di sekitar pantai. Perjalanan kira – kira 30 menit dari Pantai Kuta.
Apabila kalian berlibur ke Bali, maka menurut gw Pantai Dreamland sangat gw rekomendasikan sebagai salah satu destinasi wisata. Dan begitu kalian liat view Dreamland dengan mata kepala sendiri, gw jamin ga bakalan merasa rugiii!! Nyett, dari sekian banyak foto, pamflet dll yang ada di internet, view yg gw liat dengan mata kepala sendiri lebih keren daripada yang ada di pamflet itu. Gilak, gw berasa di surga pas dateng dan liat sendiri Dreamland. Pantesan, namanya Dreamland hmmm...

Romantisnya pemandangan sunset dari cruise
Dari Pantai Dreamland, kami menuju wisata sekaligus dinner pake cruise. Cruise-nya sendiri lumayan keren, karena model kapal pesiar catamaran, alias dua lambung. Kebanyakan penumpang juga rombongan, tapi ada juga yang pasangan, mungkin honeymoon gitu. Di tengah perjalanan, cruise bakalan berhenti sejenak dan dinner saat itu. Juga ada berbagai show yang cukup entertaining lah.. Suka bangett gw sunset view yang menemani dinner di atas cruise.
Hari ke-2 done!! Oke langsung tidur dengan nyenyaknyaaa 


Alas Kedaton
Acara pertama di hari ke-3 ialah ke Alas Kedaton. Alas Kedaton merupakan komplek pura beserta kawasan hutan lindung yang di dalamnya banyak hidup monyet dan kalong. Gw sendiri kurang begitu excited dengan tempat wisata ini, karena kita cuma diajak berkeliling komplek pura yang kecil oleh pawangnya. Dan akhirannya kita diajak ke toko milik pawangnya. Nggak banget emang, mana kelilingnya juga cuma sebentar. Tapi gak apa – apa, yang penting udah dihibur dengan tingkah polah monyet – monyet di Alas Kedaton hahaha

Danau Bratan – Bedugul
Keindahan danau Bratan, taman, serta pura yang saling melengkapi
Dari Alas Kedaton, kami menuju ke tempat wisata yang letaknya cukup jauh dari daerah pantai sekitar 1200 meter dari permukaan laut. Dan yang menjadi daya tarik wisatawan danau Bratan ini ialah pura yang cukup tua dan berdiri menjorok ke danau. Memang danau Bratan ini merupakan komplek pura, namun ditemukan juga stupa Budha yang sudah tua. Gw sendiri sempet naik boat mengelilingi danau dan berfoto di tengah – tengah danau Bratan.
Setelah itu kami dinner di Jimbaran dengan berbagai menu seafood. Romantisnya dapet bangett. Ada nyala lilin yang setia menemani dan deburan ombak. Beuuhh kalo gw punya cewe gw bakal ajak nih candle light dinner di Jimbaran (y).

Sunset dan seafood; Dua hal yang tak bisa dipisahkan di Jimbaran
Akhirnya, esok pagi merupakan hari terakhir kami berada di Bali. Setelah check – out dari hotel pada pukul setengah sembilan pagi, kami menyempatkan diri terlebih dahulu ke daerah Kuta untuk membeli oleh – oleh.
Pukul 5 sore, rombongan kami tiba di Jakarta. Walaupun cuma 4 hari di Bali dan harus pulang kembali, namun surga Walidwipa tetep terkenang di hati.





Rabu, 19 Desember 2012

Haruskah itu Bernama?


Aku ingin jadi Anaphalis javanica di ketinggian
Dengan korola kekuningan
Sang pendaki naik turun Mahameru, katanya “Aku taklukkan diri,
bukan puncak”
Lalu diberikan kepada hati yang ia puja

Ia menunggu kembangku mekar
Awan tetap berarak, berderap seperti pasukan berbaris
Mentari sinari kembangku
Embun, tetes hujan, semua turun dari langit
Basahiku bak air susu ibu
Sebulan, 5 tahun, 100 tahun, hingga 2 abad Ia tunggu kembangku mirip hari di angkasa
tanpa mentari, tanpa rembulan.

Bruk, sang pendaki tewas mati menimpaku dihunus teman seperjalanan
Mereka tetap lanjutkan perjalanan tanpa asa
Suara angin dari timur Ranukumbolo bisikkan sesuatu
Sebongkah batu hentikan langkah mereka
berpandangan lihat tangkai Edelweiss telah patah

Bukit suci kini jadi gundukan mayat merah darah
Anak sungai bercampur merahnya darah dan air mata
Rumput hijau telah layu, sayu, ditimpa pendaki mati
Aromanya terbawa angin tanpa warna

Ketemukan belulang  berdampingan edelweiss
Tengkorak menganga, sepasang bola mata
Dari mana datangnya gagak hendak comot bola mata
Merah darah masih masih menetes
dari pembuluh yang terburai

Gerimis turun dari langit ialah air mata ibu bumi yang jadi saksi
Awan gelap mencekam adalah duka yang coba langit kuburkan
Takutku adalah kepala unggas yang membenam 
Jeritku adalah nyanyian gagak beriringan
Khawatirku adalah ketika kuil gemakan gong kematian   

Hari demi hari berlalu
Aku tetap ingin jadi edelweiss, beri keindahan
untuk mereka yang punya hasrat
menembus horison capai kulminasi
Uhuk, uhuk batukku sindir mereka yang telah terkam sahabat
“Apakah keindahan harus bernama?
 Harus berwarna?”

-Rabu 19 Desember 2012, Depan komputer-

Minggu, 21 Oktober 2012

At Home In Hell


Oke, kembali lagi bersama gw yang (kata emak gw) ganteng!!
Gw Cuma mau sekedar share pengalaman gw akhir2 ini. Ini pengalaman yg bisa dibilang rumit. Intinya gw sangat butuh ketenangan terutama berupa ketenangan jiwa (ciaelah). Tapi serius, gw butuh itu. Lanjut ke topik. Rumah gw berasa kayak neraka (secara harafiah). Keseluruhan bener2 kayak neraka. Bokap – nyokap jadi sering banget berantem. Gak ngerti sebenernya gw permasalahan mereka tuh apa. Gw pulang sekitar jam 7an dalam kondisi capek, dan nyokap lagi mencak2, marah, ribut sementara bokap gw Cuma ngomong pelan2 berusaha sabar. Gw bingung mau ngomong apa atau bagaimana cara mendamaikan mereka. Tapi sumpah, gw cuman butuh ketenangan!!
Dalam hati kecil gw, gw cuma butuh figur. Iya figur, itu aja. Gw juga sering berantem akhir2 ama kakak gw. Begitu tau, orangtua gw langsung ngedamai-in gitu. Tapi kalo merekanya juga berantem, ya sama aja kan? Mereka kan seharusnya jadi teladan. Ngerti kan maksud gw? Ketika orang berbicara tentang sesuatu, gw rasa sesuatu itu juga harus dipertanggungjawabkan, minimal dipraktekkin lah secara konkret. Sempet ada di pikiran gw untuk minggat dari rumah malah, karena keseringan liat dan denger mereka berantem.
Oh God, dimana lagi gw bisa nemuin hal itu kalo bukan dari keluarga?!!!

Jumat, 22 Juni 2012

Sekedar Curcol..


Halo para pembaca yang masih setia ngebaca blog gw yang ngaco ini. Duh, sebenernya gw bingung nih mau nulis apa, tapi gw coba deh nuangin apa yang ada di pikiran gw aja. Elo pada (terutama yang merasa laki) pernah gak sih jadi pengagum rahasia seorang perempuan? Oke, jujur gw ini orang yang pemalu dalam mengungkapkan isi hati gw, terutama ke seseorang. Jadi cara gw ungkapin rasa itu biasanya dengan tindakan bro, susah deh buat keluar kata walaupun cuma sepatah kata. Nah, jadi pengagum rahasia menjadi sesuatu yang lazim buat gw karena sifat pemalu gw itu.
                Setahun belakangan ini gw ngagumin seorang cewek yang menurut gw dia itu perfect. Gw sendiri ngerasain kalo perasaan gw sama dia tuh sedikit berbeda dengan cewek-cewek yang pernah gw taksir dulu. Ibarat helm SNI nih brur, pengikat helmnya kalo dipasang bakal berbunyi ‘klik’. Saking ‘klik’-nya tuh perasaan gw sama dia, nggak bisa deh gw ungkapin dengan kata-kata.
                Awal baru ketemu sama dia, gw coba bergerak brur untuk dapetin hati dia. Kalo anak muda sekarang nyebutnya move on kali ya. Iya, gw move on dah tu. Susah emang move on untuk orang yang baru kita kenal ditambah sifat gw itu yang pemalu. Gw udah melakukan berbagai hal aneh dan gila dan nggak ada hal lain yang gw lakuin sampai seniat itu. Ah, namanya juga cinta, pikiran mah udah nggak dipake lagi kali ya.
Pertama, gw cari tahu apa yang sebenernya dia butuhin. Pernah gw denger kalo tugas yang udah dia buat ternyata hilang di sekolah. Gw cari dah tu hasil kerjaannya dia, sampe ketemu!! Sampe akhirnya gw berani ngajak dia untuk tugas kelompok yang membutuhkan penelitian di luar sekolah. Dia mau gabung sama gw. Yes. Dalam hati kecil gw, gw udah berharap banget gw bakal kenal lebih dekat dengan dia di semester satu ini. Tapi hasilnya nihil sob!! Mendadak dia nggak mau gw ajak untuk meneliti di luar sekolah itu. Padahal gw emang niatnya ngerjain tugas, nggak yang lain, supaya bisa lebih kenal dia lebih mendalam aja. Oke, itu gw maklumin. Mungkin usaha gw belum seberapa. Tapi lama kelamaan gw mikir, apa dia sadar kalo semua yang gw lakuin itu untuk dia? Dan yang paling nyesek gw alamin itu pas gw sekelompok sama dia. Gw berusaha cari bahan pembicaraan lah. Tapi yang ada malah dia nyeritain cowok lain lah. Gw nggak ngerti, apa itu mantannya atau GEBETANNYA!! Ah, gw emang sial banget. Gw udah berharap setengah mati sama dia, tapi hasilnya malah kayak gitu. Mungkin para pembaca akan tanya kenapa gw nggak berani frontal? Yang ada malah illfeel duluan kali ceweknya. Nyesek ya emang ketika lo udah berharap banyak dengan sesuatu, udah ngerencanain dengan matang berbagai cara yang lo pikir itu bakal berhasil, tapi nggak ada satu pun yang berhasil. Bakal terasa banget, apa ini sekedar false hope? Sekian curcol dari gw. Semoga dengan curcol ini, gw bisa lebih mengetahui apa kekurangan gw. Saran dan kritik (terutama untuk proses penggebetan gw) sangat diharapkan. Terima kasih. Salam ganteng ‘n cool.

Selasa, 19 Juni 2012

Jangan Cuma Bisa Main Otot


Halo para pembaca blog gw yang (ngerasa) ganteng, cantik, imut-imut, dsb!! Oke, gw baru aja baca buku novel yang lumayan bermutu, berkelas, dan kualitas punya nih. Bukan model teenlit yang pas SMP sering gw gandrungi loh! Buku Trilogi (Sadisss!!). Yap, buku trilogi fiksi tentang kehidupan para penyihir di Inggris sana. Pada tahu kan kalo inggris tuh emang terkenal dengan dunia magisnya, baik dari informasi yang beredar atau bisa juga dari buku-buku novel sejenis macem Harry Potter. Oke lanjut. Bukunya berjudul Bartimaeus Trilogy brur. Gw baru baca salah satunya dan mulai tertarik untuk ngelanjutin ke buku yang kedua.
            Hal pertama yang menurut gw menarik dari buku ini ialah sampulnya brur. Lo pasti nyangkanya buku ini bercerita tentang kisah horror yang penuh konspirasi dengan alur cerita bombastis, dramatis, sadistis, dan tis-tis lainnya yang menggambarkan aneka kengerian karena baru liat sampulnya. Nih sampulnya:
            Bener kan apa yang gw bilang, SEREM. Tapi ada satu temen gw yang nyeletuk begini waktu gw lagi baca buku ini ‘Masih angker muka lo kok dibanding buku yang lo baca’ Ooo asu tenan iki, ra iso opo ora ngenyek aku!! Plak!! Sesaat muka gw merah padam karena marah dan tangan gw menggampar muka temen gw yang bilang kayak gitu. Sialan. Gini-gini tau gak lo gw dibilang ganteng ama emak bapak gw!! Lanjut.
            Keunggulan lainnya yang gw denger-denger nih  dari novel ini ialah Jonathan Stroud, penulisnya sampai-sampai harus meneliti stereotip dan etika dari penyihir serta jin/iblis yang diperbudak. Ribet amat ye, sampai harus penelitian gitu. Dan kekhasan dari novel ini dibandingkan novel sejenis macem Harry Potter ialah kita akan sangat sulit menemukan sekat antara tokoh antagonis dan protagonis di awal cerita. Beda banget dengan serial Harry Potter yang sangat jelas menunjukkan sekat antar tokoh tersebut dan cerita yang mudah ditebak.
Serial Bartimaeus Trilogi khususnya pada seri pertama, Amulet Samarkand, ingin menonjolkan kisah petualangan sihir seorang anak bernama Nathaniel beserta jin suruhannya, Bartimaeus. Semuanya berawal dari dendam Nathaniel kepada Simon Lovelace, master penyihir, yang telah merendahkan martabatnya. Kemudian Nathaniel memerintahkan Bartimaeus untuk mencuri benda berkekuatan dahsyat milik Simon Lovelace, Amulet Samarkand. Nathaniel, bocah lugu yang sebenarnya belum cukup umur untuk melakukan pemanggilan tersebut tak sadar bahwa dirinya telah terlibat dalam sebuah masalah. Ya, masalah yang semakin kompleks dengan intrik sihir yang penuh darah, pemberontakan, dan pembunuhan. Hingga akhirnya semua hal yang tersingkap akan terungkap, siapa dalang dari semua intrik dalam parlemen Inggris itu. Walaupun ada pula beberapa misteri yang belum dapat terpecahkan pada seri ini, yaitu siapakah Resistance sebenarnya. 
Ada satu makna yang menurut gw paling kentara banget mau disampaikan oleh Jonathan Stroud yaitu jangan cuma bisa main otot!! Nah itu tuh penting banget untuk anak SMA sekarang yang pada doyan tawuran dan kekerasan-kekerasan lainnya. Naikkin dulu tuh nilai ulangan umum, ikut Ujian Nasional, lulus, kuliah elektronika baru deh jadi teroris (lho?). Sekian resensi buku dari gw, selamat membaca. Salam olahraga. 

Minggu, 10 Juni 2012

Decide it, and face it

Hidup ini emang sebuah pilihan. Kalimat itulah yang akhir – akhir ini sering muncul di benak gw.
Teman – teman pasti pernah dong membuat sebuah keputusan atas berbagai pilihan yang ada di depan mata. Kalo usia kayak kita gini yah paling nentuin sekolah mana yang paling tepat untuk kita. Atau pas kenaikan ke kelas dua SMA nentuin jurusan apa yang bakal kita ambil, IPA apa IPS. Dan setelah lulus SMA, kita bakal nentuin hal yang lebih rumit lagi, mau kuliah dimana? Jurusan apa? Atau langsung kerja? Wah tambah sulit ya!! Semakin bertambah usia kita, kita pun dituntut untuk semakin dewasa. Makin banyak pilihan, semakin kita dituntut untuk memilih yang terbaik bagi diri kita.
Jangankan dengan makin bertambahnya usia yang jaraknya agak panjang. Setiap jam, menit, bahkan detikpun sebenarnya kita telah menentukan pilihan (walaupun kita nggak sadar). Misalnya nih, kita dapet bejubel tugas dari sekolah yang mesti kita kerjain dan deadline-nya tuh mepet banget. Sementara pulang sekolah, kondisi badan kita masih capek trus pikiran masih agak butek. Otomatis kita harus nentuin pilihan dong. Apa kita mau nunda tugas yang diberikan dengan berleha – leha dulu atau sekedar refreshing dengan main game. Sedangkan masih banyak tugas lain yang belum kita kerjain.
Keputusan yang kita ambil atas pilihan – pilihan tersebut bukan berdasarkan penilaian apakah keputusan itu benar atau salah. Aneh gak sih kalo dibilang bener atau salahnya, padahal kita belum tau gimana ke depannya. Keputusan bisa dibilang tepat kalo yang kita ambil ini sesuai dengan passion kita. Maka jalanilah hal yang udah kita pilih, karena kita memilih yang kita anggap baik bukan? Dan yang terpenting dari itu semua ialah kita udah berani memutuskan sesuatu bukan lari dari pilihan – pilihan itu
Ribet ya emang. Tapi itulah hidup. Selama jantung kita masih berdetak dan otak serta sumsum tulang belakang kita masih mampu mengolah impuls, kita akan terus dihadapkan pada berbagai pilihan. So, decide it and face it!!

Minggu, 25 Maret 2012

Bu Guru Maria, Panutan Gw


     Sebenernya gw bingung mau nulis apa di blog gw ini. Entah ada angin apa, gw kepengen lagi nih nulis dan ngurus blog yang udah lumayan lama gw tinggalin, sekitar satu setengah tahun mungkin. Dan pas gw buka akunnya lagi (untung gw masih inget passwordnya), gw serasa flashback ke waktu gw masih TK. Kenapa TK? Soalnya pas gw masih TK ada kejadian yang unik, yang nggak bisa gw lupain bro. 
     Begini ceritanya. Bangku di tiap kelas TK gw tuh diatur secara mengelompok. Tiap kelompok beranggotakan 5 sampai 6 orang. Nah, waktu pelajaran menggambar, mendadak perut gw mules dan pengen buang air besar. Naas dan masih begonya gw waktu itu ialah gw penakut banget, buat minta izin ke WC aja ngga berani. Pas gw kentut, gw udah ngerasa tuh kalo gw mencret waktu itu! Soalnya ampasnya berasa dingin banget tuh hiiii.. Gw baru sadar setelah itu, bangku yang gw duduki mulai berbau ngga sedep. Dan liciknya gw waktu itu, gw pindah ke bangku yang lain, bangku temen gw. Bukan cuma sekali gw pindahnya, tapi berkali – kali buat nutupin kalo gw udah boker di celana. Hahah, sori ya buat temen2 yang dituduh boker sama ibu guru. 
     Akhirnya temen2 gw mulai sadar juga dan nyium tuh aroma ngga sedap. Mereka pada saling nuduh gitu, gw mah slow aja, sok cool gitu lah. Nah, akhirnya mereka pada ngadu ke ibu guru, soalnya ngga nemuin yang boker itu. Dan selihai – lihainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, akhirnya gw ketauan sama bu guru. Sumpah, bu guru TK gw tuh sabar banget. Beliau langsung nyari lap trus dibersiin deh tuh kotoran2 yang berceceran tanpa ngomel atau banyak omong. Abis itu gw ditemenin ke WC buat nyelesein bokernya sekalian gantiin celana gw yang udah dipenuhi mencret. Namanya bu guru Maria. Dan sampe sekarang setiap gw inget peristiwa itu, gw juga inget dia sebagai panutan gw. Ya, dia panutan gw dalam kerendahan hati men. Nggak banyak omong atau ngomel ke gw, tapi langsung bertindak. Setelah peristiwa itu, bu guru Maria juga nggak ngelaporin gw ke bokap. Maaf dan terimakasih ya Bu Maria : )